Rabu, 23 April 2014

Aplikasi mentahan WhatsApp untuk Android

Berikut ini adalah link download Aplikasi Mentahan WhatsApp untuk Android.

Silahkan klik ini : Download


Catatan : Download terlebih dahulu, lalu lakukan penginstalan, link Download Aplikasi Mentahan ini tidak tertuju ke Google Play Store, tetapi berupa file Apk Mentahan WhatsApp untuk Android.

 
Facebook | Twitter | Google+ | (WhatsApp_Android)

Facebook Messenger tiru WhatsApp

Facebook Messenger tiru WhatsApp
Facebook memperbarui aplikasi pesan instannya, Facebook Messenger, untuk perangkat iOS dan Android. Fungsi dan cara kerja kirim pesan aplikasi tersebut kini mirip WhatsApp, Line, dan sejenisnya.

Dalam siaran pers, Facebook mengatakan bahwa aplikasinya dapat mengirim pesan ke pengguna lain yang menggunakan Facebook Messenger dengan mendeteksi nomor telepon seluler yang ada di daftar kontak, sekalipun tidak saling berteman di Facebook.

Langkah ini telah lama dilakukan oleh WhatsApp, Line, hingga KakaoTalk.

Sebelumnya, Facebook Messenger hanya bisa mengirim pesan kepada sesama teman di Facebook tanpa mendeteksi nomor telepon seluler pengguna.

Pembaruan lain yang ada di Facebook Messenger terbaru meliputi tampilan yang lebih segar dan bersih. Selain itu, kini pengguna dimungkinkan melihat teman yang juga memakai Facebook Messenger.

Pembaruan ini juga membuat Messenger beroperasi lebih cepat dan bisa diandalkan untuk aplikasi pesan dari mobile ke mobile, tulis Facebook.

WhatsApp baru di Android bisa edit Video

Aplikasi pesan instan Whatsapp versi Android akan segera mendapatkan update (pembaruan). Dalam pembaruan ini, pihak Whatsapp banyak memberikan perbaikan bug lokasi dan juga menambahkan sebuah fitur, kemampuan untuk mengedit video.

Dalam versi terbarunya, Whatsapp versi Android akan memiliki sebuah fitur pengeditan video yang bersifat mendasar. Pengguna dapat memotong video langsung melalui aplikasi Whatsapp. Memang fungsinya sangatlah dasar, tetapi fitur ini akan menyederhanakan proses pengeditan. Pengguna tidak perlu berpindah aplikasi untuk mengedit video.

Whatsapp masih belum merilis pembaruan ini di Google Play Store. Namun, seperti dilansir IntoMobile, Minggu (1/9/2013), pembaruan tersebut tampaknya tidak lama lagi akan segera dirilis.

Bagi yang tak sabar ingin mencoba Whatsapp terbaru ini bisa mengunduhnya langsung dari situs resmi Whatsapp di tautan http://www.whatsapp.com/android.

Sebelum ini, pihak Whatsapp telah kedatangan fitur Voice Messaging. Aplikasi voice chat ini bekerja dengan prinsip push-to-talk, tidak seperti panggilan biasa. Untuk berkomunikasi, pengguna harus berbicara secara bergantian, mirip perangkat handy talkie (HT), tetapi melalui kanal digital.

Whatsapp didirikan pada 2009 oleh Jan Koum dan Brian Acton. Keduanya adalah mantan karyawan Yahoo. Aplikasi pesan instan ini tersedia hampir di semua platform, mulai dari iOS, Android, BlackBerry, Windows Phone, hingga Nokia S40.

Perusahaan ini mendapat keuntungan dari biaya berlangganan. Whatsapp bisa digunakan secara gratis di tahun pertama dan selanjutnya bisa dibeli seharga Rp 9.500.

Hingga Agustus 2013, Whatsapp telah memiliki 300 juta pengguna aktif bulanan. Setiap harinya ada 31 miliar pesan yang dikirimkan. Sekitar 235 juta adalah pesan berisi foto.

Sekarang, WhatsApp Gratis di iPhone

Ada berita gembira untuk para pengguna iPhone. Aplikasi WhatsApp yang sebelumnya berbayar kini digratiskan. Sebelumnya, pengguna iPhone harus membayar Rp 9.500 tiap tahun untuk menggunakan aplikasi chatting multiplatform ini.

Penawaran WhatsApp di iPhone gratis ini untuk pengguna baru dan hanya berlaku selama satu tahun pertama. Selanjutnya pengguna akan dikenai biaya Rp 9.500 per tahun.

Sedang, bagi pengguna yang sebelumnya sudah membeli aplikasi ini justru mendapat hadiah yang tak dikira-kira dari WhatsApp. Aplikasi yang telah dibeli tersebut bisa digunakan selama-lamanya tanpa harus membayar biaya tahunan lagi.

Hal ini berarti WhatsApp kini gratis pada tahun pertama di semua platform. Pengguna Android, BlackBerry, Nokia S40, dan Windows Phone sejak awal telah menikmati WhatsApp gratis setahun.

Meski harganya sangat murah, kabar ini bagi sebagian pengguna iPhone sangatlah melegakan. Sebab, membayar atau membeli WhatsApp di iPhone harus menggunakan kartu kredit. Yang menjadi masalah, tak semua pengguna iPhone memiliki kartu kredit.

Selain mengumumkan pembebasan biaya untuk pengguna iPhone, WhatsApp juga merilis versi barunya untuk iOS.

Pada versi terbaru, 2.10.1, WhatsApp menambahkan beberapa fitur baru. Pengguna iPhone kini bisa mengirim beberapa foto sekaligus dalam satu pesan dan mem-backup arsip percakapan ke iCloud.

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi messaging pertama yang hadir di pasaran aplikasi. Saat ini, seperti dikutip dari Forbes, WhatsApp menduduki posisi keenam aplikasi terpopuler sepanjang masa.

WhatsApp dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan dari segi jumlah pengguna dan volume pesan yang diproses. Perusahaan ini minggu lalu mengumumkan telah memiliki 250 juta pengguna dan memproses 27 miliar pesan setiap hari secara global.

WhatsApp lebih memilih Facebook ketimbang Google

WhatsApp lebih memilih Facebook ketimbang Google
Sebelum WhatsApp merelakan dirinya dibeli oleh Facebook, perusahaan internet Google dikabarkan sempat menawarnya. Namun, tawaran awal Google lebih rendah dari nilai akuisisi Facebook atas WhatsApp yang berjumlah 19 miliar dollar AS atau sekitar Rp 223 triliun.

Google dilaporkan su
dah melakukan negosiasi dengan WhatsApp sejak setahun terakhir, dan diduga baru menawar senilai10 miliar dollar AS.

Apple Insider melaporkan, Google sebenarnya sudah memberi jutaan dollar AS kepada WhatsApp yang bisa disebut sebagai uang "hak pemberitahuan". Uang itu menjamin Google mendapat pemberitahuan jika WhatsApp terlibat pembicaraan akuisisi dengan perusahaan lain.

Hingga detik-detik terakhir, pendiri dan CEO Google Larry Page masih berusaha untuk menghalangi kesepakatan Facebook dan WhatsApp. Hal ini dikatakan oleh tiga sumber yang terlibat dalam kesepakatan akuisisi.

Page telah merayu pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum, dengan mengatakan bahwa jika nanti WhatsApp berada di bawah payung Google, aplikasi pesan instan itu dipersilakan untuk beroperasi secara independen.

Akan tetapi, rayuan yang dilontarkan Page tidak ampuh. Koum merasa Google bukanlah jodoh yang tepat.

Koum memilih Facebok sebagai mitra yang tepat karena adanya "kesamaan visi." Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerber, menjanjikan akan mengangkat Koum masuk dalam jajaran direksi Facebook.

Menurut sumber tersebut, Zuckerberg tertarik pada model bisnis WhatsApp yang menarik bayaran 0,99 dollar AS per tahun dari setiap pengguna, dan pengguna WhatsApp mau membayarnya dengan sukarela. Model bisnis ini sangat berbeda dengan Facebook yang selama ini selalu mengandalkan iklan sebagai pendapatan utamanya.

"WhatsApp ada dalam jalur untuk menghubungkan 1 miliar orang. Layanan tersebut telah mendapatkan pencapaian yang luar biasa bernilai," kata Zuckerberg.

Pada Rabu (19/2/2014), Facebook mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi WhatsApp senilai 19 miliar dollar AS. Pembayaran tersebut tidak sepenuhnya berupa uang tunai. Facebook akan menggelontorkan dana sebesar 16 miliar dollar AS, yang terdiri dari 12 miliar dollar AS saham Facebook dan 4 miliar dollar AS dalam bentuk uang tunai.

Facebook juga memberi 3 miliar dollar AS saham terbatas untuk pendiri dan karyawan WhatsApp yang akan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi tersebut selesai.

SMS kalah oleh WhatsApp

Di tengah-tengah persaingan dari penyedia layanan sejenis, jumlah pengguna WhatsApp di seluruh dunia terus bertambah.

Angka terakhir yang dikutip oleh TechCrunch menyebutkan bahwa aplikasi pesan instan populer tersebut sudah memiliki 430 juta pengguna aktif.

Dari jumlah tersebut, 30 juta pengguna baru memakai WhatsApp beberapa bulan belakangan karena instant messenger ini tercatat telah memiliki 400 juta pengguna pada Desember tahun lalu.

Jumlah pesan yang diproses juga meningkat menjadi lebih dari 50 miliar pesan per hari, dari sekitar 27 juta per hari yang terekam pada Juni 2013. Angka itu disebut-sebut sudah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia.

Meski basis penggunanya tumbuh besar, WhatsApp tetap mempertahankan mentalitas perusahaan rintisan (startup). Perusahaan ini hanya memiliki 50 pegawai. Sebanyak 25 orang merupakan teknisi, sementara 20 lagi menangani dukungan multibahasa untuk pengguna.

"(Perusahaan) Kami kecil sekali," ujar CEO WhatsApp Jan Koum. Dia mengatakan bakal tetap menjaga kredo yang dicanangkan sejak awal pendirian WhatsApp, yaitu fokus pada layanan pesan instan.

"Tak ada iklan, game, atau gimmick," ujar Koum. "Kalau pengguna mau main game, ada banyak situs lain dan perusahaan yang membangun layanan berdasar iklan," kata Koum lagi.

Kendati hanya mengandalkan layanan dasarnya, Koum mengaku WhatsApp sudah menghasilkan profit. Pemasukan aplikasi chatting tersebut berasal dari biaya pemakaian sebesar 0,99 dollar AS per tahun, yang ditarik setelah penggunaan cuma-cuma sepanjang tahun pertama.

Koum mengungkapkan bahwa pihaknya lebih menyukai platform Android ketimbang iOS karena sifat Android yang lebih terbuka. Dia juga menyebutkan bahwa kebanyakan pengguna WhatsApp berasal dari Android.

Koum tak menjelaskan jumlah persis perbandingan pengguna WhatsApp di Android dan iOS. Tetapi, pengguna di Android yang tak harus membayar aplikasi tersebut di muka diperkirakan lebih banyak sebesar 2:1 dibanding iOS.

WhatsApp memang tersedia di banyak platform mobile yang beredar saat ini. Di samping Android dan iOS, WhatsApp bisa ditemukan di Windows Phone dan BlackBerry.

Ke depan, Koum berangan-angan menghadirkan WhatsApp di setiap smartphone yang ada di muka bumi. Dia mengatakan bahwa sekitar 5 miliar smartphone diproyeksikan bakal beredar, dan WhatsApp ingin ada di tiap-tiap perangkat itu.

Pengguna WhatsApp Bertambah 100 Juta per 4 Bulan

Pengguna WhatsApp Bertambah 100 Juta per 4 Bulan
Pendiri dan CEO WhatsApp, Jan Koum, mengatakan bahwa pengguna WhatsApp terus bertambah secara signifikan. Dalam empat bulan saja, pengguna layanan ini bertambah hingga 100 juta pengguna aktif.

Angka tersebut bukan hanya pengguna yang meng-install aplikasi WhatsApp, namun juga aktif memakainya setiap hari.

Jumlah lalu lintas pesan di WhatsApp juga tumbuh. Pengguna WhatsApp rata-rata mengirim 16 miliar pesan per hari, menerima 32 miliar pesan per hari, dan mengirim 500 juta gambar per hari.

WhatsApp juga memiliki pendekatan berbeda dalam menghasilkan uang dari layanan. Mereka punya prinsip untuk tidak menampilkan iklan atau fitur lain yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna. WhatsApp menarik biaya 1 dollar AS per tahun per pengguna.

Koum mengatakan bahwa WhatsApp dibuat untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Mereka bertekad membuat aplikasi pesan yang cepat, sederhana, dan personal. WhatsApp saat ini tersedia di semua platform mobile, yaitu iOS, Android, Windows Phone, BlackBerry, hingga ponsel fitur.

Saat ini WhatsApp memiliki 50 karyawan, kebanyakan adalah para pengembang dan programmer. Koum mengklaim, WhatsApp bisa seperti sekarang ini tanpa harus mengeluarkan satu dollar pun untuk beriklan.

WhatsApp diinvestasi oleh perusahaan pemodal Sequoia Capital sebesar 8 juta dollar AS pada awal 2011. Sejak saat itu, WhatsApp sepertinya tidak membuka investasi tahap baru karena WhatsApp mampu menghasilkan uang dari layanannya.

Saingan terberat WhatsApp saat ini adalah Line asal Jepang yang mengklaim punya 300 juta pengguna terdaftar. Tidak jauh di belakang ada WeChat asal China dengan 270 juta pengguna terdaftar dan KakaoTalk dari Korea Selatan yang memiliki 110 juta pengguna terdaftar.

WeChat Tiga Kali Lebih Mahal dibanding WhatsApp

WeChat Tiga Kali Lebih Mahal dibanding WhatsApp
Saat WhatsApp resmi dibeli Facebook, banyak yang terkejut dengan total nilai transaksi penjualannya. Walau tak semuanya dibayar dengan uang, namun angka 19 miliar dollar AS menjadi nilai akuisisi tertinggi untuk sebuah layanan pesan instan.

Setelah kabar akuisisi tersebut, banyak analis yang menjadikan WhatsApp sebagai parameter untuk menilai berapa harga yang layak untuk layanan pesan instan lain, termasuk WeChat.

Dikutip dari Techcrunch, lembaga analis Credit Lyonnais Securities Asia (CLSA) menaksir harga WeChat bisa tiga kali lipat dari WhatsApp, nilainya saat ini mencapai setidaknya 60 miliar dollar AS.

Angka tersebut berdasar pada aliran pendapatan yang didapat WeChat lebih aktif dibanding WhatsApp. Di tahun ini saja, CLSA menaksir pendapatan WeChat berkisar antara 35 hingga 64 miliar dollar AS.

Walau jumlah pengguna WhatsApp saat ini lebih banyak (465 juta) dibanding WeChat (300 juta), namun aliran pendapatan WeChat lebih besar.

WeChat mendapatkan pemasukan dari game, iklan, e-commerce, pembayaran mobile, serta pendanaan internet.

Sementara, WhatsApp memiliki model bisnis yang tidak menampilkan iklan atau game. WhatsApp hanya meminta bayaran dari penggunanya 1 dollar AS per tahun.

Jumlah pengguna WeChat juga semakin banyak. Tahun ini, pengguna layanan pesan instan milik raksasa teknologi China, Tencent ini diperkirakan mencapai 450 juta, yang masing-masing pengguna tersebut dihargai 142 dollar AS.

WhatsApp memang memiliki strategi untuk tidak mengotori halaman chat-nya dengan iklan. Komitmen tersebut juga ditegaskan kembali saat akuisisi oleh Facebook diumumkan. Namun, baik WhatsApp maupun Facebook belum membeberkan rencana bisnis layanan ini lebih rinci ke depannya akan seperti apa.

Di sisi lain, WeChat gencar memasang iklan. Namun, iklan-iklan yang ditampilkan juga tidak sembarangan. Iklan tersebut diawasi dan diseleksi ketat oleh Tencent.

"Walau banyak perusahaan online dan offline yang menarget pengguna WeChat, namun Tencent sangat berhati-hati mengontrol aktivitas promosi dalam WeChat," ujar analis CLSA.

Akun promosi WeChat hanya bisa di-follow oleh pengguna yang telah mengenalnya. Tencent juga membatasi pesan promosi yang disampaikan tiap hari oleh akun publik.

Walau begitu, analsi CLSA memperingatkan bahwa model iklan WeChat bisa saja berubah lebih agresif, manakala penetrasi pengguna WeChat sudah tinggi.

Harga Jual BBM Lebih Mahal dibanding WhatsApp

Harga Jual BBM Lebih Mahal dibanding WhatsApp
Bisnis aplikasi pesan instan di perangkat ponsel sedang menjadi perhatian para investor di industri teknologi. Aplikasi WhatsApp diakuisisi oleh Facebook senilai 19 miliar dollar AS (atau Rp 223 triliun), sementara Viber diakuisisi Rakuten dengan harga 900 juta dollar AS (sekitar Rp 10,5 triliun).

Setelah peristiwa ini, para analis mengira-ngira harga sebuah aplikasi pesan instan, termasuk BlackBerry Messenger (BBM), yang bisa disebut sebagai salah satu pemain awal aplikasi pesan instan di ponsel.

Salah seorang investor anonim dengan nama Quoth the Raven, dari lembaga finansial Seeking Alpha, membuat sebuah perhitungan harga atas aplikasi BBM milik BlackBerry. Ia memprediksi nilai BBM saat ini berada di kisaran 2,5 miliar dollar AS (atau Rp 29,4 triliun) jika diakuisisi oleh sebuah perusahaan.

"Valuasi itu berdasarkan 42 dollar AS/pengguna. BBM memiliki lebih dari 80 juta pengguna —sekitar 1/6 dari WhatsApp, yang akan menempatkan nilai sekitar 2,5 miliar dollar AS untuk BBM," tulis Quoth the Raven dalam estimasinya, seperti dikutip dari BGR, Kamis (20/2/2014).

Akuisisi WhatsApp oleh Facebook membuat harga saham BlackBerry meningkat, lantaran investor melihat ada potensi besar dalam bisnis aplikasi pesan instan di ponsel.

"Itu bukan kejutan bagi saya bahwa ketika ada pengumuman dari WhatsApp, maka saham BlackBerry sedikit tersentak, naik 8 persen dalam beberapa jam di hari Rabu dan sekarang naik sekitar 4 persen dari penutupan pada hari Kamis," tulisnya.

BBM telah lama menjadi fitur andalan bagi ponsel buatan BlackBerry. Pada Oktober 2013 lalu, BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk platform Android dan iOS untuk meningkatkan jumlah pengguna.

WhatsApp masih memimpin sebagai aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan, dengan 430 juta pengguna aktif pada Januari 2014. Untuk mendapatkan uang dari layanan, WhatsApp menarik bayaran sebesar 0,99 dollar AS per tahun dari setiap pengguna.

Harga WhatsApp Luar Biasa

Harga WhatsApp Luar Biasa
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa harga WhatsApp di atas 19 miliar dollar AS (Rp 223 triliun) karena potensi bisnis yang akan diraih aplikasi kirim pesan tersebut.

Dia menyebutkan, pembelian WhatsApp mewujudkan mimpinya untuk bisa menghubungkan jejaring sosial tersebut dengan platform pesan.

Pekan lalu, Facebook menuntaskan akuisisi WhatsApp senilai 19 miliar dollar AS atau sekitar Rp 223 triliun. Sejumlah analis menilai, harga tersebut kemahalan. Sebagaimana yang disebutkan oleh analis Rob Enderle, pembelian itu menunjukkan bahwa Facebook sedang frustasi.

Lantas apa kata Zuckerberg? "Hampir setengah miliar orang di dunia menggunakan WhatsApp untuk berkirim pesan, dan sejauh ini merupakan aplikasi yang paling disukai untuk perangkat mobile," ujarnya, sebagaimana dikutip dari CNBC.

Dia menyebutkan, sekitar 70 persen orang di muka bumi ini menggunakan WhatsApp setiap harinya. Aplikasi tersebut, ujar Zuckerberg, sebentar lagi akan memiliki 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

"Karena itu, saya rasa nilai WhatsApp lebih dari 19 miliar dollar AS. Saat ini memang susah untuk memastikannya karena pendapatan WhatsApp memang masih rendah. Saya mungkin saja salah. Namun, ada kesempatan untuk bisa tumbuh lebih baik," lanjutnya.

WhatsApp dilaporkan tidak dapat diakses

Layanan pesan instan WhatsApp dilaporkan tidak dapat diakses. Beberapa pengguna mengeluhkan tidak dapat mengirim dan menerima pesan.

Bermasalahnya layanan perusahaan yang baru dibeli Facebook ini ramai dikicaukan di Twitter.

Laporan tak hanya datang dari Indonesia, tetapi pengguna di sejumlah negara lain pun mengeluhkan hal serupa.


Adapun pihak WhatsApp belum bisa memastikan kapan layanan mobile chat ini dapat kembali normal dan dapat digunakan jutaan penggunanya.

Saat ini, WhatsApp diklaim memiliki 450 juta pengguna di seluruh dunia. Data terakhir menyebutkan, WhatsApp memproses lebih dari 50 miliar pesan setiap harinya. Jumlah tersebut dipecah menjadi 36 miliar pesan terkirim dan 18 miliar pesan masuk.

Seperti diketahui, perusahaan aplikasi WhatsApp dibeli oleh Facebook senilai 19 miliar dollar AS. Akuisisi dengan nilai yang fantastis.

WhatsApp bisa disadap

WhatsApp bisa disadap
Layanan pesan instan WhatsApp yang baru saja dibeli Facebook memang mengklaim bahwa mereka tidak menyimpan data percakapan di server-nya. Namun, ahli keamanan tetap menyebut WhatsApp memiliki celah keamanan.

Diberitakan oleh Mashable, konsultan keamanan Bas Bosschert mengatakan, pihak yang tidak berhak bisa mengakses percakapan WhatsApp melalui aplikasi Android yang dirancang untuk tujuan tersebut.

Celah keamanan di WhatsApp, menurut konsultan keamanan tersebut, berada pada mekanisme back-up pesan yang terintegrasi di dalam WhatsApp. Fitur ini sebenarnya dibuat agar mencegah hilangnya data percakapan setelah aplikasinya dihapus atau dipasang ulang.

Namun, dalam fitur tersebut terungkap bahwa WhatsApp ternyata menggunakan metode enkripsi yang sama untuk semua pengguna, alih-alih metode enkripsi yang berbeda untuk tiap-tiap pengguna.

Dengan demikian, percakapan dari satu perangkat Android bisa diunduh oleh perangkat lain. Basis data WhatsApp yang disimpan di kartu penyimpanan kartu memori juga bisa dicuri oleh aplikasi lain.

Aplikasi ini membuat basis data sendiri dalam kartu memori pengguna perangkat Android. Karena itu, WhatsApp menjadi rentan terhadap aplikasi lain.

Bisa saja developer yang jahat membuat aplikasi lain yang memiliki kemampuan untuk memecahkan enkripsi yang digunakan WhatsApp sehingga bisa mengakses percakapan pengguna.

Sampai berita ini diturunkan, WhatsApp belum mengeluarkan tanggapan resminya atas temuan ini.

Download WhatsApp untuk Android

Silahkan klik Download WhatsApp untuk Android

By : Yoga Imawan | Facebook | Twitter | PIN Android 75621792